Cendekia

Bahasa Indonesia ilmiah bersifat cendekia, maksudnya bahasa itu mampu digunakan untuk mengungkapkan hasil berpikir logis secara tepat. Moeliono (1989:29) menyatakan bahwa bahasa yang cendekia mampu membentuk pernyataan yang saksama, dan abstrak. Kalimat-kalimatnya mencerminkan ketelitian yang objektif sehingga suku-suku kalimatnya sejalan dengan proposisi logika. Jika sebuah kalimat digunakan untuk mengungkapkan dua buah, dan tiap-tiap gagasan itu memiliki hubungan kausalitas, dua proposisi beserta hubungannya itu harus tampil secara jelas dalam kalimat, sebagaimana tampak pada (21) dan (22) berikut.

(21)     Pada era global ini dikhawatirkan akan terjadi pergeseran nilai-nilai moral   bangsa Indonesia yang disebabkan oleh pengaruh budaya Barat yang masuk ke Indonesia.
(22)     Kemajuan informasi pada era global ini dikhawatirkan akan menyebabkan pergeseran nilai-nilai moral bangsa Indonesia ke arah budaya Barat yang yang tidak selalu sesuai dengan nilai-nilai budaya dan moral bangsa Indonesia.

   Perbedaan tingkat kecendekiaan antarkalimat kadang kurang tampak, sebagaimana terlihat pada (23), (24), dan (25) berikut.

(23)     Pergeseran nilai-nilai budaya bangsa terjadi karena pengaruh budaya barat yang masuk ke Indonesia.
(24)     Terjadinyapergeseran nilai-nilai budaya bangsa disebabkan oleh pengaruh budaya barat yang masuk ke Indonesia.
(25)     Terjadinya pergeseran nilai-nilai budaya bangsa karena pengaruh budaya barat yang masuk ke Indonesia.

contoh (23) dan (24) mengikuti pola preposisi. Di samping mengandung keterangan' kedua kalimat itu mengandung subjek dan predikat. Kalimat (25) tidak mengikuti pola preposisi karena tidak mengandung predikat. Kalimat (25) itu hanya mengandung subjek dan keterangan. Di samping itu, terdapat perbedaan yang terungkap dengan kalimat (23) dan (u). subjek yang terungkap pada kalimat (23) adalah pergeseran nilai-nilai budaya bangsa, sedangkan yang terungkap pada kalimat (24) adalah terja, - ,nya pergeseran nilainilai budaya bangsa. subjek pada kalimat (23) diungkapkan segi terjadinya sedangkan pada kalimat (24) diungkapkan segi sebabnya. segi-segi redaksi pengungkapan yang mampu menunjukkan perbedaan-perbedaan itu merupakan hal yang perlu ada dalam Bahasa Indonesia keilmuan.

Kecendekiaan juga tampak pada ketepatan dan kesaksamaan penggunaan kata. Dalam bahasa Indonesia terdapat perbedaan antara bentukan peN-an dan bentukanan. Penggunaan kata bentukan hasil dari dua imbuhan tersebut berbeda. Dalam laporan penelitian, misalnya, jika substansi yang ditampilkan adalah "kegiatan proses memerikan", kata yang digunakan adalah pemerian. Jika substansi yang ditampilkan merupakan "hasil kegiatan memerikan", kata yang digunakan adalah perian. Dengan cara demikian, dapat pula dibedakan penggunaan kata pembahasan dan bahasan atau pemberian dan berian.


Comments

Popular posts from this blog

KEBIJAKAN-KEBIJAKAN PEMERINTAHAN BANI UMAYYAH I DAMASKUS