Objektif
Kalimat bahasa Indonesia ilmiah dikatakan objektif bila mengungkapkan sesuatu
dalam keadaan sebenarnya, artinya tidak dipengaruhi oleh emosi pribadi
pemakainya. Ciri objektif bermakna bahwa bahasa Indonesia ilmiah tidak boleh
bersifat subjektif, yakni mengemukakan suatu pandangan dari sudut pribadi saja,
tanpa memperhatikan sudut pandang orang lain secara umum. Ciri ini sering
diperdebatkan. Para ahli komunikasi bahkan bersepakat bahwa tidak ada bahasa
yang bersifat objektif, lebihlebih pada makna kata (Rahmat, 1996:49). Makna
dalam kamus yang seharusnya objektif juga tidak lepas dari makna subjektif.
Penggunaan frasa saga rasa, kita duga,
alangkah, sekiranya dalam contoh (11), (12), (13), dan (14) di bawah ini,
misalnya dipengaruhi oleh emosi pribadi dan menjadikan kualitas keilmiahannya
menjadi rendah.
(11) Tingginya
jumlah siswa yang tidak lulus ujian nasional saga rasa merupakan bukti bahwa
kualitas pendidikan masih rendah.
Selain kata-kata yang bersifat
subjektif/emosional, kata-kata yang menunjukkan sikap ekstrem pun perlu
dihindari. Hadirnya kata-kata harus, wajib, mestinya, perlu, dan pasti
memberikan kesan emosional. Karena itu, penggunaan kata-kata tersebut Sebaiknya
dihindari. Kalimat (19) di bawah ini berciri subjektif/emosional, sedangkan
kalimat (20) menunjukkan ciri objektif/rasional.
(19) Dalam
makalahini kami harus membahaspengembanganparagrafyangmestinya dikuasai oleh
seorang penulis.
Comments
Post a Comment