Pengertian Membaca Kritis
Membaca kritis tidak lepas dari berpikir kritis. Membaca kritis
sering digunakan pembaca untuk mengadakan evaluasi terhadap suatu wacana.
Bahkan, bisa juga dipakai untuk menganalisis wacana dari berbagai segi. Albert
menyatakan bahwa membaca kritis ialah kegiatan membaca yang dilakukan secara
bijaksana, penuh tanggung jawab, mendalam, evaluatif, analisis, dan bukan hanya
ingin mencari kesalahan penulis (Tarigan, 1983). Konteks kekritisan tersebut,
sebagaimana yang dipaparkan Fisher (2008:11) lebih mengarah pada tataran
interpretatif-observatif. Membaca kritis penting dalam rangka mengaji suatu
buku baru atau ilmu pengetahuan baru. Hal ini dilakukan untuk menguji apakah
buku baru tersebut berbobot atau tidak.
Tujuan membaca kritis ada lima. Pertama, memahami tujuan penulis
atau pengarang. Adapun tujuan penulis menulis buku itu, antara lain (1) memberi
informasi kepada pembaca, (2) menghibur pembaca, (3) meyakinkan pembaca, dan
(4) mengajak pembaca. Kedua, memanfaatkan kemampuan membaca pemahaman dengan
kemampuan berpikir kritis. Ketiga, memahami organisasi tulisan atau bacaan.
Pada dasarnya organisasi tulisan yang paling mendasar itu ada tiga bagian,
yaitu (1) pendahuluan, (2) isi, dan (3) penutup. Keempat, memberikan penilaian
terhadap penyajian penulis atai' pengarang. Adapun segi-segi yang dinilai
adalah (1) informasi,
(2)
logika,
(3) bahasa, (4) kualifikasi, dan (5) sumber informasi. Kelima, menerapkan
prinsip-prinsip kritis terhadap bacaan.
Membaca kritis
memiliki beberapa ciri, antara Iain (l) membaca kritis selalu melibatkan
tingkat berpikir kritis; (2) pembaca tidak langsung menyetujui atau menerima
pendapat pengarang, seperti yang tercantum dalam bukunya; (3) pengertian
berpikir kritis mempunyai makna bahwa pembaca ingin mencari suatu kebenaran;
(4) membaca kritis selau terlibat dengan permasalahan gagasan utama dalam
sebuah wacana atau bacaan; (5) membaca kritis berarti mengolah atau
menganalisis bahan bacaan, dalam hal ini pembaca tidak bersifat menghafal.
Kemampuan yang dituntut dalam membaca kritis, antara Iain (1)
keterampilan menemukan informasi dari sebuah wacana; (2) keterampilan menemukan
ide pokok dari sebuah wacana; (3) keterampilan menemukan organisasi tulisan;
(4) keterampilan menemukan suasana batin bacaan; (5) keterampilan untuk
menyimpulkan bacaan yang telah dibacanya; (6) keterampilan menemukan maksud dan
tujuan penulis melalui tulisan; (7) keterampilan mengadakan prediksi terhadap
sebuah bacaan yang telah dibacanya; (8) keterampilan membedakan antara fakta dan opini
dalam wacana; dan (9) keterampilan menemukan dan membedakan antara realitas dan
fantasi dalam bacaan.
Comments
Post a Comment