Konsisten


Bahasa keilmuan berciri konsisten, artinya harus bersifat ajeg, taat azas, selaras, dan tidak berubah-ubah. Unsur-unsur bahasa berupa pembentukan kata dan tata tulis (penggunaan ejaan dan tanda-tanda baca) digunakan sesuai kaidah yang berlaktr dan konsisten. Sebagai misal penggunaan kata tugas bagi dan untuk. Bagi digunakan sebagai pengantar objek berkepentingan, untuk digunakan sebagai pengantar keterangan tujuan. Dengan demikian penggunaan bagi dan untuk pada kalimat (32) dan (33) tidak konsisten, sedangkan pada kalimat (34) dan (35) konsisten.

(32)     Untuk penumpang yang melimpah menjelang dan usai lebaran, telah disiapkan kendaraan yang cukup. Pengusaha angkutan diimbau mengoperasikan semua kendaraan ekstra.
(33)     Perlucutan senjata di wilayah Bosnia itu tidak penting untuk muslim Bosnia. Untuk mereka, yang penting adalah pecabutan embargo persenjataan.
(34)     Untuk mengatasi penumpang yang melimpah menjelang dan usai lebaran, pengusaha angkutan dihimbau mengoperasikan semua kendaraan ekstra.
(35)     Perlucutan senjata di wilayah Bosnia itu tidak penting bagi muslim Bosnia. Bagi 20 mereka yang penting adalah pencabutan embargo senjata

penggunaan istilah dalam bahasa Indonesia ilmiah juga perlu dilakukan secara taat asas. Misalnya, istilah bedah bermakna sama dengan operasi. Akan tetapi, jika sejak awal tulisan sudah digunakan istilah bedah, maka sampai akhir tulisan haruS digunakan istilah bedah. sekali digunakan kata murid dalam satu tulisan, kata itu harus terus digunakan dan tidak berganti-ganti, misalnya dengan kata, siswa, subjek didik' anak didik, pembelajar, peserta didik, dan pelajar. Demikian juga penggunaan unstlr bahasa yang disingkat. Kalau pada awal penyebutan kegitan b, ajar mengajar sudah disingkat dengan KBM, singkatan KBM itu yang terus digunakan hingga akhir teks.

Comments

Popular posts from this blog

KEBIJAKAN-KEBIJAKAN PEMERINTAHAN BANI UMAYYAH I DAMASKUS